Bahaya Rabies Dari Gigitan Anjing Dan Pencegahannya

ikainfoadmin



Hasil gambar untuk anjing rabies

Meskipun dikenal sebagai ‘sahabat manusia’ bukan berarti anjing tidak dapat menyerang. Risiko untuk digigit anjing lebih besar pada seseorang yang memelihara anjing di rumahnya. Selain itu, anak-anak lebih mungkin digigit anjing dan juga lebih berisiko mengalami cedera yang lebih parah daripada orang dewasa. Gigitan oleh anjing tidak hanya menyebabkan luka atau rasa sakit saja, tetapi juga membuat korban berisiko terserang penyakit tertentu bahkan kematian.

Setidaknya 18 persen luka akibat gigitan anjing terinfeksi bakteri. Ini terjadi karena ada lebih dari 60 bakteri yang terdapat pada mulut dan air liur anjing. Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit berbahaya seperti rabies. 



Rabies adalah virus yang mempengaruhi otak dan hampir selalu berakibat fatal begitu gejala muncul. Virus rabies paling umum menyebar melalui gigitan dan air liur hewan yang terinfeksi.
Anjing yang tidak divaksinasi rabies lebih berisiko terjangkit virus ini. Seseorang yang mendapatkan gigitan dari anjing yang terjangkit rabies harus mendapatkan pertolongan medis. Selain itu gigitan anjing juga dapat menebabkan berbagai infeksi lain seperti tetanus dan MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus).


Tanda dan gejala anjing rabies
Hewan yang terinfeksi rabies mungkin tampak sakit, gila, atau jadi lebih ganas. Inilah asal mula ungkapan “anjing gila”. Namun, anjing yang terinfeksi rabies juga bisa terlihat terlalu ramah, jinak, atau bingung. Bahkan, terkadang anjing yang terinfeksi rabies mungkin bisa terlihat normal atau biasa saja.
Awalnya, seekor anjing yang terinfeksi mungkin menunjukkan perubahan perilaku yang ekstrem seperti gelisah, tidak bisa tenang, atau ketakutan. Anjing yang ramah mungkin menjadi lebih sensitif, atau anjing  yang biasanya bersemangat bisa menjadi lebih jinak.
Anjing rabies juga mungkin menggigit atau menyerang hewan lain, manusia, dan benda mati. Anjing yang kena rabies juga mungkin terus menjilat, menggigit, dan mengunyah benda-benda tertentu. Kondisi ini biasanya disertai dengan demam.
Seiring perkembangan virus, anjing yang terinfeksi bisa menjadi sensitif terhadap sentuhan, cahaya, dan suara. Anjing mungkin makan hal-hal yang tidak biasanya dimakan dan suka bersembunyi di tempat gelap. Kelumpuhan otot tenggorokan dan rahang, mengakibatkan gejala munculnya busa atau buih di mulut anjing.

Linglung dan tidak cekatan juga umumnya terjadi pada anjing rabies yang disebabkan oleh kelumpuhan kaki belakang. Tanda-tanda rabies lainnya yang umum termasuk kehilangan nafsu makan, kelemahan, kejang, dan kematian mendadak.

Cara pencegahan agar tidak digigit anjing 
Meski cukup menakutkan, bukan berarti hewan ini perlu dijauhi. Ada beberapa cara untuk mencegah digigit anjing, yakni: 
  1. Selalu tanyakan apakah tidak masalah untuk memelihara anjing orang lain sebelum memelihara anjing tersebut. 
  2. Tetap diam seperti pohon ketika didekati anjing, jangan berlari, panik, atau berteriak.
  3. Jika anjing menyebabkan tubuh terjatuh, segera meringkuk dengan tangan menutupi telinga dan leher. 
  4. Segera melaporkan pada petugas atau pihak yang berwenang ketika melihat anjing yang berkelakuan aneh. 
  5. Tidak membiarkan anak-anak bermain dengan anjing tanpa pengawasan. Tidak mendekati anjing yang tidak dikenal. 
  6. Tidak mendorong anjing peliharaan bermain permainan agresif. Jangan memelihara anjing tanpa membiarkannya melihat dan mengendus Anda terlebih dahulu. Jaga agar tubuh tetap menyamping ketika berhadapan dengan anjing. 
  7. Ketika tubuh menghadap anjing secara langsung, dapat membuat anjing lebih agresif.

Sumber :
https://tirto.id/mengenal-bahaya-gigitan-anjing-cara-pencegahannya-emnb
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/gejala-anjing-rabies-pada-manusia/

Also Read

Tags

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer