Anjatan, ikainfo.com – Adanya pandemi Covid-19 memberikan berkah tersendiri bagi penjual ikan hias
sebab masyarakat banyak yang menjadikan ikan hias sebagai hobi baru selama
pandemi, hal itu pun membuat toko ikan hias ramai diburu pembeli.
Seperti yang
diakui penjual ikan hias Aquarium Dua Putri yang ada di Desa Anjatan Baru. Toko
Ikan Hias itu selalu ramai pembeli tiap harinya, utamanya selama ada pandemi
Covid-19. “Alhamdulillah di era pandemi ini penjualannya meningkat mas, dulu
sebelum ada pandemi ikan tetap laku tapi tidak seramai sekarang semua jenis ikan
laku, termasuk soliter dan aquarium lainnya,” ungkapnya (Selasa, 5/1/2021).
diakui penjual ikan hias Aquarium Dua Putri yang ada di Desa Anjatan Baru. Toko
Ikan Hias itu selalu ramai pembeli tiap harinya, utamanya selama ada pandemi
Covid-19. “Alhamdulillah di era pandemi ini penjualannya meningkat mas, dulu
sebelum ada pandemi ikan tetap laku tapi tidak seramai sekarang semua jenis ikan
laku, termasuk soliter dan aquarium lainnya,” ungkapnya (Selasa, 5/1/2021).
Menurutnya, jenis ikan
yang paling banyak dicari yakni, ikan guppy, ikan mas, sepat hias, ikan neon dan
ikan cupang. Ia menilai, ramainya pembeli ikan hias di masa pandemi karena
masyarakat membutuhkan hiburan dirumah untuk mengisi waktu luang saat bekerja atau belajar dirumah.
“Mungkin orang-orang butuh hiburan tambahan karena sudah bosen di rumah terus mas,”
katanya.
yang paling banyak dicari yakni, ikan guppy, ikan mas, sepat hias, ikan neon dan
ikan cupang. Ia menilai, ramainya pembeli ikan hias di masa pandemi karena
masyarakat membutuhkan hiburan dirumah untuk mengisi waktu luang saat bekerja atau belajar dirumah.
“Mungkin orang-orang butuh hiburan tambahan karena sudah bosen di rumah terus mas,”
katanya.
Ia mengatakan, dalam sehari pendapatan dari berjualan ikan hias,
aquarium, pakan, dan peralatan lainnya bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Sedangkan
sebelum ada pandemi hanya sekira puluhan ribu rupiah saja. (min)
aquarium, pakan, dan peralatan lainnya bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Sedangkan
sebelum ada pandemi hanya sekira puluhan ribu rupiah saja. (min)
